Halaman

Rabu, 17 Oktober 2012

Persebaran Flora dan Fauna Di Indonesia

Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar 10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh dunia hidup di kepulauan-kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik, artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah indonesia dan tidak ditemukan di wilayah lain.



Seorang ilmuwan berkebangsaan inggris Alfred Russel Walace pernah melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan garis Wallace.

Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini disebut sebagai garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut sebagai zona peralihan.

garis wallace dan weber









Garis wallace membatasi flora dan fauna bertipe oriental dengan peralihan.
Garis Weber membatasi flora dan fauna tipe australia dengan peralihan.


Jenis dan Persebaran Flora di Indonesia

Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi sehingga menyebabkan tanahnya menjadi subur dan kaya akan flora.

Berdasarkan jenis-jenisnya flora di Indonesia dapat dibagi menjadi:

  1. Hutan hujan tropis. Merupakan hutan rimba yang lebat. Jenis hutan ini terdapat di daerah tropis atau daerah yang memiliki curah hujan yang merata sepanjang tahu. Hutan hujan tropis juga disebut sebagai hutan heterogen karena terdiri dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Jenis hutan ini tersebar di wilayah Indonesia baik Indonesia barat, Tengah, Maupun Timur karena indonesia merupakan negara tropis yang berada di bawah garis khatulistiwa.
  2. Hutan musim. Disebut juga dengan hutan homogen. Hutan ini terdiri dari satu jenis tumbuhan saja seperti hutan jati, hutan cemara, dan hutan pinus. Hutan jenis ini banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah.
  3. Stepa (padang rumput). Padang rumput (stepa) adalah lahan yang hanya ditumbuhi oleh rumput-rumput tanpa terdapat pohon lainnya. Kawasan ini umumnya digunakan sebagai daerah peternakan. Stepa terdapat di daerah yang memiliki musim kemarau yang panjang atau curah hujan yang sedikit. Di Indonesia stepa banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
  4. Sabana. Sabana merupakan padang rumput (stepa) yang luas dan diselingi oleh pohon atau semak di sekitarnya. Sama seperti stepa, sabana juga terdapat di daerah yang memiliki curah hujang yang sedikit seperti di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
  5. Padang lumut. Padang lumut banyak terdapat di wilayah yang memiliki cuaca dingin sperti di puncak-puncak gunung. Di Indonesia, padang lumut terdapat di puncak Jaya Wijaya, Papua.

Persebaran Fauna di Indonesia

Mengenai persebaran fauna di Indonesia, sebenarnya sudah sedikit saya singgung disini. Namun agar lebih lengkap, akan sedikit saya uraikan lagi di artikel ini.
  1. Fauna Indonesia Barat (oriental). Bagian barat Indonesia yang merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental) yang sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera. Di Sumatera terdapat gajah, tapir, siamang, dan orang utan. Di Jawa terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang.
  2. Fauna Indonesia Tengah (peralihan). Indonesia bagian tengah merupakan daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia. jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah Oriental dengan Wilayah peralihan dari Bali hingga Lombok jaraknya hanya sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanya sungguh amat mencolok. Bali memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ke timur. Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan madu yang berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan di kawasan oriental seperti bali.
    Kawasan Indonesia bagian tengah sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa, dan babirusa.
  3. Fauna Indonesia Timur (Australia). Di wilayah Indonesia bagian timur terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan fauna dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna mencolok seperti burung cendrawasih, nuri, dan parkit.

persebaran flora & fauna di dunia


PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Add caption





Geografi/totok endrawan


Persebaran Hewan dan Tumbuhan

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Add caption





Geografi/totok endrawan


Persebaran Hewan dan Tumbuhan

Text Box: Standar Kompetensi
1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer
Kompetensi Dasar
1.2. Menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan  










A.    Persebaran Tumbuhan dan Hewan di Permukaan Bumi
1.      Persebaran Tumbuhan di Permukaan Bumi 
           Jenis flora berdasarkan iklim dan ketinggian tempat di muka bumi ada empat macam yaitu sebagai berikut. 
      a.      Hutan hujan tropik
1)      Hutan hujan tanah rawa, terdiri atas berikut ini.
a)      Hutan rawa air tawar, terletak pada ketinggian kurang dari 100 m di atas permukaan air laut, suhunya 260 C.
b)      Hutan rawa gambut, terletak pada ketinggian 100 m di atas permukaan air laut, suhunya 260 C.
c)      Hutan mangrove/bakau, terletak pada ketinggian 5 m di atas permukaan air laut, suhunya 260 C.
2)      Hutan hujan tanah kering
a)      Hutan pantai, ketinggian 5 m, suhunya 260 C.
b)      Hutan penuh, ketinggian 700 – 1.000 m, suhunya 230 C - 190 C.
c)      Hutan dipterocarpaceae, ketinggian 1.000 m, suhunya 260 C - 210 C.
d)     Hutan nondipterocarpaceae, ketinggian 1.000 m, suhunya 260 C - 210 C.
e)      Hutan belukar, ketinggian 1.000 m, suhunya 260 C - 210 C.
b.      Hutan musim
1)      Hutan musim gugur daun, ketinggian 800 m di atas permukaan air laut, suhunya 200 C.
2)      Hutan musim selalu hujan, ketinggian 1.200 m, suhunya 220 C.
c.       Hutan savanna/sabana
1)      Hutan sabana pohon dan palma, ketinggian kurang dari 900 m suhunya               200 C.
2)      Hutan sabana causarina, ketinggian 1.600 m – 2.400 m, suhunya 190 C.
d.      Stepa/padang rumput
a)      Stepa iklim kering, ketinggian kurang dari 900 m, suhunya 220 C.
b)      Stepa iklim basah, terdiri atas berikut ini.
1)      Rawa rumput, ketinggian kurang dari 1.000 m, suhunya 260 C.
2)      Stepa tanah rendah, ketinggian kurang dari 1.000 m, suhunya 260 C.
3)      Stepa pegunungan, ketinggian 1.500 m - 2.400 m, suhunya 180 C.
4)      Stepa berawa gunung, ketinggian 1.500 m – 2.400 m, suhunya 100 C.
5)      Stepa Alpin, ketinggian 4.000 m – 4.500 m, suhunya kurang dari 100 C.
6)      Komunitas rumput dan tundra/lumut, ketinggian lebih dari 4.500 m, suhunya 100 C.

2.      Persebaran Hewan di Permukaan Bumi
Wilayah-wilayah zoogeografis utama dibuat oleh Wallace pada tahun 1876 seperti berikut.
a.      Wilayah paleatik
1)      Mencakup Eropa dan Asia bagian utara.
2)      Memiliki 28 famili kondata dan yang 9 tersebar di mana-mana.
3)      Faunanya adalah beberapa reptile, domba, kambing, bison, ikan salmon, dan ikan forel.
b.      Wilayah neartik
1)      Meliputi Amerika Utara dan Grenland
2)      Banyak kesamaan dengan paleatik, keduanya pernah bergabung pada zaman tersier dan plestosen. Misalnya, fauna jenis bison, ikan salmon, dan ikan forel.
3)      Faunanya memiliki beberapa bentuk yang khas, musang berkantung, tikus berkantung, reptile, kalkun liar, jenis beruang, bebek, dan angsa.
c.       Wilayah oriental
1)      Meliputi wilayah Australia dan Asia Tenggara.
2)      Mempunyai ciri bentuk-bentuk tropik yang ada di daerah Semenanjung dan pulau-pulau.
Kedudukan tropik memberinya pertalian dengan wilayah Ethiopia dan Himalaya, membentuk batas tajam yang melindungi banyak daerah di utaranya.
3)      Fauna meliputi satu spesies gajah, badak, beberapa spesies rusa, dan antelope, burung kus-kus, burung enggang, harimau, aneka ragam kadal, serta ular. Tiga spesies tikus, kesturi, gibbon, orang utan, tapir, dan kera.
d.      Wilayah Ethiopia
1)      Meliputi sebagai besar wilayah tropik, Afrika bagian selatan Sahara, dan Arabia Selatan.
2)      Memiliki fauna yang beraneka di antara semua kerajaan, walaupun tidak memiliki tikus mondok, berang-berang, beruang dan rusa.
3)      Banyak kesamaan dengan wilayah oriental, misalnya antelope, tapir, badak, kera, dan burung enggang.
4)      Kuda nilardvarik, burung unta, dan kelompok penguggis serta pemakan serangga.
e.       Wilayah Australis
1)      Memiliki fauna di Australia.
2)      Memiliki beberapa mamalia berplasenta dan khas.
3)      Selandia Baru memiliki sedikit fauna, yaitu kelelawar dan burung berjalan, reptile-reptil seperti tokek dan sphenodon.
4)      Fauna lainnya adalah binatang berkantung, kiwi, kasuari, dan emu (sejenis burung unta).
f.        Wilayah neotropik
1)      Meliputi Amerika Selatan adalah wilayah tropik dan memiliki famili hewan mamalia eksklusif dan jumlah besar.
2)      Setengah dari 32 famili hewan berkantung.
3)      Fauna lainnya yaitu kera, burung dan pengunggis yang khas, armadillo dan sloth (sejenis kukang), beruang berbintik, rusa dan tapir.

g.      Wilayah Antartika
1)      Sebagai wilayah kelanjutan.
2)      Memiliki fauna yang termiskin.
h.      Wilayah Oceanian
Penyebaran di samudra membentuk perbedaan nyata dengan yang ada di daratan.

3.      Penyebaran Komunitas Flora di Dunia
Penyebaran organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi enam macam yang utama. Keenam daerah ini dibedakan berdasarkan perubahan naik garis lintang (penurunan temperatur) dalam pembagian mintakat temperatur. Enam macam komunitas tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut.
a.      Padang rumput (stepa)
Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika. Curah hujan di daerah padang rumput antara 200 mm – 500 mm/tahun. Pada daerah tertentu curah hujan bisa mencapai 1.000 mm/tahun, akan tetapi turunnya hujan tidak teratur. Hujan yang tidak teratur mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang bisa menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah adalah di Amerika Serikat, rumputnya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput bluesem, dan Indian grasses. Daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek, contohnya rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam
1)        Tundra, terdapat di daerah bersuhu dingin dan curah hujan rendah. Kondisi ini mengakibatkan jenis tumbuhan yang ada adalah rumput-rumput kerdil.
2)        Praire, terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang dengan musim panas. Rumput di praire tinggi disbanding rumput tundra.
3)        Steppa, terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
Tumbuhan yang bisa tahan hidup di daerah savanna adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembapan rendah. Biasanya berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Savanna terdiri atas berikut ini.
1)        Belukar tropik, tumbuh berjenis-jenis semak, pada musim hujan tumbuh dengan mudah.
2)        Hutan savanna, tumbuh dengan system menjalar dan memenuhi tanah, pohon tinggi jarang.
3)        Savanna, padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon tinggi.
4)        Semi arid, daerah yang jarang hujan sehingga ditumbuhi oleh semak-semak yang tahan panas.
b.      Gurun/padang pasir
Daerah padang pasir banyak terdapat di daerah tropika dan perbatasan dengan padang rumput. Daerah padang pasir biasanya sangat gersang. Curah hujan sangat rendah, yaitu sekitar 250 mm/tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan pegunungan tinggi, sehingga terjadi perbedaan suhu yang sangat menyolok antara siang dan malam hari. Suhu pada siang hari sangat tinggi dan pada malam hari sangat rendah sekali. Tumbuhan yang bisa hidup di daerah gurun adalah tumbuhan menahun, yang bisa menyesuaikan terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat, maka biasanya berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun dan berakar panjang, sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga, dan berbuah dengan cepat. Contoh tumbuhan yang hidup di gurun adalah kaktus dan kurma.
c.       Tundra (padang lumut)
Daerah padang lumut hanya terdapat di kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang serta terang terus-menerus. Daerah tundra di kutub bisa mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23½0 LU/LS. Di daerah ini tidak ada tumbuhan tinggi, pohonnya pendek seperti semak. Tumbuhan yang banyak hidup di daerah tundra adalah lumut, terutama sphagnum dan lichens (lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang menyolok, dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek, sehingga pada musim pertumbuhan pemandangannya sangat indah.
d.      Hutan basah
Daerah hutan basah tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan. Sepanjang tahun hutan basah tropika cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 meter dengan cabang-cabangnya berdaun lebat, sehingga membentuk suatu tudung yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutan secara langsung, tetapi kelembapan tinggi dan suhu sepanjang hari hampir tetap. Pada hutan basah tropika selain pepohonan yang tinggi terdapat tumbuhan khas, yaitu liana dan epifit. Contoh liana: rotan, dan epifit adalah anggrek.
e.       Hutan gugur
Hutan gugur terdapat banyak di daerah yang beriklim sedang, hutan gugur ini disebabkan oleh hal berikut ini.
1)      Curah hujan merata sepanjang tahun, yaitu antara 750 mm – 1.000 mm/tahun, serta adanya musim dingin dan musim panas. Dengan adanya musim dingin dan panas, tumbuhan di daerah ini mengadakan penyesuaian, yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
2)      Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim, mati pada musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
Pada hutan gugur pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10 – 20 spesies.
f.        Taiga (hutan pinus)
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Jenis tumbuhan misalnya conifer, terutama pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus). Daerah taiga merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga banyak terdapat di belahan bumi bagian utara.

4.      Penyebaran Komunitas Fauna di Dunia
Keadaan fauna di tiap-tiap daerah sangat tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk member makanan. Secara langsung atau tidak iklim sangat berpengaruh pada penyebaran fauna. Akibat pengaruh iklim, maka terdapat fauna pegunungan, fauna dataran rendah, fauna padang rumput, fauna hutan tropis, dan sebagainya.
a.      Fauna di daerah padang rumput
Di daerah padang rumput terdapat banyak spesies hewan. Hewan pemakan rumput yang besar-besar, misalnya zebra (Afrika), kanguru (Australia), dan bison (Amerika) merupakan konsumen primer di padang rumput. Predator yang terdapat di padang rumput seperti singa dan anjing liar memangsa herbivor besar, sedangkan ular makan herbivor kecil. Selain vertebrata dan herbivor, di padang rumput banyak terdapat insekta, misalnya belalang.
b.      Fauna di daerah gurun
Hewan di daerah gurun beradaptasi terhadap lingkungan gersang. Mamalia yang besar jarang dapat hidup di daerah gurun, karena hewan besar sukar menyesuaikan diri terhadap suhu tinggi dan ketiadaan air. Ular, kadal, dan rodentia banyak terdapat di daerah gurun. Sedangkan hewan kecil-kecil di gurun hidup dalam lubang dan keluar mencari mangsa pada pagi hari atau malam hari.
c.       Fauna di daerah tundra
Beberapa hewan yang hidup di daerah tundra ada yang hidup menetap dan ada pula yang hanya datang di daerah ini pada musim panas saja untuk bertelur. Hewan yang hidup menetap, baik bangsa burung atau mamalia, mempunyai bulu yang tebal, yang melindungi terhadap suhu yang rendah. Untuk melindungi terhadap suhu yang rendah, hewan-hewan mengalami perubahan warna menjadi putih dalam musim dingin. Warna putih tersebut merupakan warna pelindung di atas salju dan mengurangi kehilangan panas oleh radiasi matahari. Herbivora yang hidup di daerah tundra antara lain muskox dan reindeer mendapat cukup makanan yaitu lumut dan lichens. Sedangkan hewan mamalia yang hidup di daerah tundra adalah beruang kutub, kelinci kutub, dan lemming.
d.      Fauna di hutan basah
Apabila kita masuk ke dalam hutan basah tropika, kita tidak banyak menjumpai binatang, seakan-akan hutan tersebut tidak dihuni. Hal ini disebabkan karena gelapnya dasar hutan dan hewan pada waktu siang banyak yang hidup di tudung sehingga tidak terlihat. Selain itu banyak hewan yang hidup di malam hari. Hewan hutan basah tropik, diantaranya adalah babi hutan, kera, burung, kucing hutan, bajing, dan lain sebagainya. Contoh karnivora yang hidup di hutan basah adalah macan tutul di Asia-Afrika, sedangkan di Amerika jaguar.
e.       Fauna di daerah hutan gugur
Beberapa hewan yang hidup di daerah hutan gugur adalah beruang, rusa, raccoon, bajing, rubah, dan burung pelatuk.
f.        Fauna di daerah taiga
Di daerah taiga kebanyakan hewan yang hidup sebangsa burung yang berimigrasi ke sebelah selatan pada waktu musim gugur, hewan yang khas yang ada di taiga adalah moose. Hewan lainnya beruang hutan, ajag, dan marten.
 









A.    Persebaran Tumbuhan dan Hewan di Permukaan Bumi
1.      Persebaran Tumbuhan di Permukaan Bumi 
           Jenis flora berdasarkan iklim dan ketinggian tempat di muka bumi ada empat macam yaitu sebagai berikut. 
      a.      Hutan hujan tropik
1)      Hutan hujan tanah rawa, terdiri atas berikut ini.
a)      Hutan rawa air tawar, terletak pada ketinggian kurang dari 100 m di atas permukaan air laut, suhunya 260 C.
b)      Hutan rawa gambut, terletak pada ketinggian 100 m di atas permukaan air laut, suhunya 260 C.
c)      Hutan mangrove/bakau, terletak pada ketinggian 5 m di atas permukaan air laut, suhunya 260 C.
2)      Hutan hujan tanah kering
a)      Hutan pantai, ketinggian 5 m, suhunya 260 C.
b)      Hutan penuh, ketinggian 700 – 1.000 m, suhunya 230 C - 190 C.
c)      Hutan dipterocarpaceae, ketinggian 1.000 m, suhunya 260 C - 210 C.
d)     Hutan nondipterocarpaceae, ketinggian 1.000 m, suhunya 260 C - 210 C.
e)      Hutan belukar, ketinggian 1.000 m, suhunya 260 C - 210 C.
b.      Hutan musim
1)      Hutan musim gugur daun, ketinggian 800 m di atas permukaan air laut, suhunya 200 C.
2)      Hutan musim selalu hujan, ketinggian 1.200 m, suhunya 220 C.
c.       Hutan savanna/sabana
1)      Hutan sabana pohon dan palma, ketinggian kurang dari 900 m suhunya               200 C.
2)      Hutan sabana causarina, ketinggian 1.600 m – 2.400 m, suhunya 190 C.
d.      Stepa/padang rumput
a)      Stepa iklim kering, ketinggian kurang dari 900 m, suhunya 220 C.
b)      Stepa iklim basah, terdiri atas berikut ini.
1)      Rawa rumput, ketinggian kurang dari 1.000 m, suhunya 260 C.
2)      Stepa tanah rendah, ketinggian kurang dari 1.000 m, suhunya 260 C.
3)      Stepa pegunungan, ketinggian 1.500 m - 2.400 m, suhunya 180 C.
4)      Stepa berawa gunung, ketinggian 1.500 m – 2.400 m, suhunya 100 C.
5)      Stepa Alpin, ketinggian 4.000 m – 4.500 m, suhunya kurang dari 100 C.
6)      Komunitas rumput dan tundra/lumut, ketinggian lebih dari 4.500 m, suhunya 100 C.

2.      Persebaran Hewan di Permukaan Bumi
Wilayah-wilayah zoogeografis utama dibuat oleh Wallace pada tahun 1876 seperti berikut.
a.      Wilayah paleatik
1)      Mencakup Eropa dan Asia bagian utara.
2)      Memiliki 28 famili kondata dan yang 9 tersebar di mana-mana.
3)      Faunanya adalah beberapa reptile, domba, kambing, bison, ikan salmon, dan ikan forel.
b.      Wilayah neartik
1)      Meliputi Amerika Utara dan Grenland
2)      Banyak kesamaan dengan paleatik, keduanya pernah bergabung pada zaman tersier dan plestosen. Misalnya, fauna jenis bison, ikan salmon, dan ikan forel.
3)      Faunanya memiliki beberapa bentuk yang khas, musang berkantung, tikus berkantung, reptile, kalkun liar, jenis beruang, bebek, dan angsa.
c.       Wilayah oriental
1)      Meliputi wilayah Australia dan Asia Tenggara.
2)      Mempunyai ciri bentuk-bentuk tropik yang ada di daerah Semenanjung dan pulau-pulau.
Kedudukan tropik memberinya pertalian dengan wilayah Ethiopia dan Himalaya, membentuk batas tajam yang melindungi banyak daerah di utaranya.
3)      Fauna meliputi satu spesies gajah, badak, beberapa spesies rusa, dan antelope, burung kus-kus, burung enggang, harimau, aneka ragam kadal, serta ular. Tiga spesies tikus, kesturi, gibbon, orang utan, tapir, dan kera.
d.      Wilayah Ethiopia
1)      Meliputi sebagai besar wilayah tropik, Afrika bagian selatan Sahara, dan Arabia Selatan.
2)      Memiliki fauna yang beraneka di antara semua kerajaan, walaupun tidak memiliki tikus mondok, berang-berang, beruang dan rusa.
3)      Banyak kesamaan dengan wilayah oriental, misalnya antelope, tapir, badak, kera, dan burung enggang.
4)      Kuda nilardvarik, burung unta, dan kelompok penguggis serta pemakan serangga.
e.       Wilayah Australis
1)      Memiliki fauna di Australia.
2)      Memiliki beberapa mamalia berplasenta dan khas.
3)      Selandia Baru memiliki sedikit fauna, yaitu kelelawar dan burung berjalan, reptile-reptil seperti tokek dan sphenodon.
4)      Fauna lainnya adalah binatang berkantung, kiwi, kasuari, dan emu (sejenis burung unta).
f.        Wilayah neotropik
1)      Meliputi Amerika Selatan adalah wilayah tropik dan memiliki famili hewan mamalia eksklusif dan jumlah besar.
2)      Setengah dari 32 famili hewan berkantung.
3)      Fauna lainnya yaitu kera, burung dan pengunggis yang khas, armadillo dan sloth (sejenis kukang), beruang berbintik, rusa dan tapir.

g.      Wilayah Antartika
1)      Sebagai wilayah kelanjutan.
2)      Memiliki fauna yang termiskin.
h.      Wilayah Oceanian
Penyebaran di samudra membentuk perbedaan nyata dengan yang ada di daratan.

3.      Penyebaran Komunitas Flora di Dunia
Penyebaran organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi enam macam yang utama. Keenam daerah ini dibedakan berdasarkan perubahan naik garis lintang (penurunan temperatur) dalam pembagian mintakat temperatur. Enam macam komunitas tumbuhan tersebut adalah sebagai berikut.
a.      Padang rumput (stepa)
Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika. Curah hujan di daerah padang rumput antara 200 mm – 500 mm/tahun. Pada daerah tertentu curah hujan bisa mencapai 1.000 mm/tahun, akan tetapi turunnya hujan tidak teratur. Hujan yang tidak teratur mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang bisa menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah adalah di Amerika Serikat, rumputnya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput bluesem, dan Indian grasses. Daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek, contohnya rumput buffalo grasses dan rumput grama.
Padang rumput terdiri dari beberapa macam
1)        Tundra, terdapat di daerah bersuhu dingin dan curah hujan rendah. Kondisi ini mengakibatkan jenis tumbuhan yang ada adalah rumput-rumput kerdil.
2)        Praire, terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang dengan musim panas. Rumput di praire tinggi disbanding rumput tundra.
3)        Steppa, terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.
Tumbuhan yang bisa tahan hidup di daerah savanna adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembapan rendah. Biasanya berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Savanna terdiri atas berikut ini.
1)        Belukar tropik, tumbuh berjenis-jenis semak, pada musim hujan tumbuh dengan mudah.
2)        Hutan savanna, tumbuh dengan system menjalar dan memenuhi tanah, pohon tinggi jarang.
3)        Savanna, padang rumput yang diselingi oleh pohon-pohon tinggi.
4)        Semi arid, daerah yang jarang hujan sehingga ditumbuhi oleh semak-semak yang tahan panas.
b.      Gurun/padang pasir
Daerah padang pasir banyak terdapat di daerah tropika dan perbatasan dengan padang rumput. Daerah padang pasir biasanya sangat gersang. Curah hujan sangat rendah, yaitu sekitar 250 mm/tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik dan pegunungan tinggi, sehingga terjadi perbedaan suhu yang sangat menyolok antara siang dan malam hari. Suhu pada siang hari sangat tinggi dan pada malam hari sangat rendah sekali. Tumbuhan yang bisa hidup di daerah gurun adalah tumbuhan menahun, yang bisa menyesuaikan terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat, maka biasanya berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun dan berakar panjang, sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera tumbuh, berbunga, dan berbuah dengan cepat. Contoh tumbuhan yang hidup di gurun adalah kaktus dan kurma.
c.       Tundra (padang lumut)
Daerah padang lumut hanya terdapat di kutub utara. Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang panjang serta terang terus-menerus. Daerah tundra di kutub bisa mengalami gelap berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23½0 LU/LS. Di daerah ini tidak ada tumbuhan tinggi, pohonnya pendek seperti semak. Tumbuhan yang banyak hidup di daerah tundra adalah lumut, terutama sphagnum dan lichens (lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan warna yang menyolok, dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek, sehingga pada musim pertumbuhan pemandangannya sangat indah.
d.      Hutan basah
Daerah hutan basah tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan. Sepanjang tahun hutan basah tropika cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 meter dengan cabang-cabangnya berdaun lebat, sehingga membentuk suatu tudung yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutan secara langsung, tetapi kelembapan tinggi dan suhu sepanjang hari hampir tetap. Pada hutan basah tropika selain pepohonan yang tinggi terdapat tumbuhan khas, yaitu liana dan epifit. Contoh liana: rotan, dan epifit adalah anggrek.
e.       Hutan gugur
Hutan gugur terdapat banyak di daerah yang beriklim sedang, hutan gugur ini disebabkan oleh hal berikut ini.
1)      Curah hujan merata sepanjang tahun, yaitu antara 750 mm – 1.000 mm/tahun, serta adanya musim dingin dan musim panas. Dengan adanya musim dingin dan panas, tumbuhan di daerah ini mengadakan penyesuaian, yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang musim dingin.
2)      Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim, mati pada musim dingin. Yang tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.
Pada hutan gugur pohon-pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10 – 20 spesies.
f.        Taiga (hutan pinus)
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Jenis tumbuhan misalnya conifer, terutama pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus). Daerah taiga merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga banyak terdapat di belahan bumi bagian utara.

4.      Penyebaran Komunitas Fauna di Dunia
Keadaan fauna di tiap-tiap daerah sangat tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah itu untuk member makanan. Secara langsung atau tidak iklim sangat berpengaruh pada penyebaran fauna. Akibat pengaruh iklim, maka terdapat fauna pegunungan, fauna dataran rendah, fauna padang rumput, fauna hutan tropis, dan sebagainya.
a.      Fauna di daerah padang rumput
Di daerah padang rumput terdapat banyak spesies hewan. Hewan pemakan rumput yang besar-besar, misalnya zebra (Afrika), kanguru (Australia), dan bison (Amerika) merupakan konsumen primer di padang rumput. Predator yang terdapat di padang rumput seperti singa dan anjing liar memangsa herbivor besar, sedangkan ular makan herbivor kecil. Selain vertebrata dan herbivor, di padang rumput banyak terdapat insekta, misalnya belalang.
b.      Fauna di daerah gurun
Hewan di daerah gurun beradaptasi terhadap lingkungan gersang. Mamalia yang besar jarang dapat hidup di daerah gurun, karena hewan besar sukar menyesuaikan diri terhadap suhu tinggi dan ketiadaan air. Ular, kadal, dan rodentia banyak terdapat di daerah gurun. Sedangkan hewan kecil-kecil di gurun hidup dalam lubang dan keluar mencari mangsa pada pagi hari atau malam hari.
c.       Fauna di daerah tundra
Beberapa hewan yang hidup di daerah tundra ada yang hidup menetap dan ada pula yang hanya datang di daerah ini pada musim panas saja untuk bertelur. Hewan yang hidup menetap, baik bangsa burung atau mamalia, mempunyai bulu yang tebal, yang melindungi terhadap suhu yang rendah. Untuk melindungi terhadap suhu yang rendah, hewan-hewan mengalami perubahan warna menjadi putih dalam musim dingin. Warna putih tersebut merupakan warna pelindung di atas salju dan mengurangi kehilangan panas oleh radiasi matahari. Herbivora yang hidup di daerah tundra antara lain muskox dan reindeer mendapat cukup makanan yaitu lumut dan lichens. Sedangkan hewan mamalia yang hidup di daerah tundra adalah beruang kutub, kelinci kutub, dan lemming.
d.      Fauna di hutan basah
Apabila kita masuk ke dalam hutan basah tropika, kita tidak banyak menjumpai binatang, seakan-akan hutan tersebut tidak dihuni. Hal ini disebabkan karena gelapnya dasar hutan dan hewan pada waktu siang banyak yang hidup di tudung sehingga tidak terlihat. Selain itu banyak hewan yang hidup di malam hari. Hewan hutan basah tropik, diantaranya adalah babi hutan, kera, burung, kucing hutan, bajing, dan lain sebagainya. Contoh karnivora yang hidup di hutan basah adalah macan tutul di Asia-Afrika, sedangkan di Amerika jaguar.
e.       Fauna di daerah hutan gugur
Beberapa hewan yang hidup di daerah hutan gugur adalah beruang, rusa, raccoon, bajing, rubah, dan burung pelatuk.
f.        Fauna di daerah taiga
Di daerah taiga kebanyakan hewan yang hidup sebangsa burung yang berimigrasi ke sebelah selatan pada waktu musim gugur, hewan yang khas yang ada di taiga adalah moose. Hewan lainnya beruang hutan, ajag, dan marten.

Arsip Blog